dibalik sikap kejam PAPA

PAPA

Biasanya,
bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja
diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang
sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

Akan
sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu
bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk
menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang
mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin
dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau
berdongeng,
tapi
tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu
menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada
saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
Papa
biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan
setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian
Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Mama
takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi
sadarkah kamu?
Bahwa
Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda
dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada
saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama
menatapmu iba.
Tetapi
Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak
sekarang”
Tahukah
kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja
dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat
kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak
dengan berkata :
“Sudah
di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda
dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah,
saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika
kamu sudah beranjak remaja….
Kamu
mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas
dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah
kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena
bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah
itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang
datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah
kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam
batinnya,
Bahwa
Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika
saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk
menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Papa
sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang
tamu..
Sadarkah
kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat
kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk
keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka
yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan
hati yang sangat khawatir…
Dan
setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika
melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa
memarahimu.. .
Sadarkah
kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa
putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah
lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau
Insinyur.
Ketahuilah,
bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena
memikirkan masa depanmu nanti….
Tapi toh
Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan
keinginan Papa
Ketika
kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu
harus pergi kuliah dikota lain…
Papa
harus melepasmu di bandara.
Tahukah
kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa
hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk
berhati-hati. .
Padahal
Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa
lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu
berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa
melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat
kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama
yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa
pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan
teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka
baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata
yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal
dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa
belikan untukmu”.
Tahukah kamu
bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya
kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa
adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa
akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak
manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai
saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk
mengambilmu darinya.
Papa
akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena
Papa tahu…..
Bahwa
lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan
akhirnya….
Saat
Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di
anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….
Apakah
kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung
sebentar, dan menangis?

Papa
menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam
lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai
dengan baik….
Putri kecilku
yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah
ia bersama suaminya…. ”
Setelah
itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali
datang untuk menjenguk…
Dengan
rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan
badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa
telah menyelesaikan tugasnya….

Papa,
Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah
sosok yang harus selalu terlihat kuat….
Bahkan ketika
dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia
harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia
adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam
segala hal..

Note : ini catatan dari seorang teman yang sedang mengenang Almarhum PAPA nya

Kekerasan dalam Berpacaran – Date Violance

Sebenarnya apa sih yang dimaksud kekerasan dalam pacaran?

Perilaku atau tindakan seseorang dapat digolongkan sebagai tindak kekerasan dalam percintaan/ pacaran apabila salah satu pihak merasa terpaksa, tersinggung dan disakiti dengan apa yang telah dilakukan oleh pasangannya baik dalam hubungan suami istri atau pada hubungan pacaran.
Kadang hal ini banyak juga yang menyangkal, apa ada kekerasan dalam pacaran?  Apapun yang dilakukan orang dalam pacaran itu khan atas dasar suka sama suka, awalnya saja dari ketertarikan, nggak luculah kalo sampai muncul kekerasan .  Tapi jangan salah, kasus kekerasan dalam pacaran memang ada dan ini juga bukan lelucon.  Memang benar kasus – kasus kekerasan dalam pacaran ini kurang terexpose, so nggak heran kalo masih banyak yang nggak percaya.

Nah biar nggak penasaran kita simak saja seperti apa sebenarnya makhluk yang bernama kekerasana dalam pacaran ini.
Suatu tindakan dikatakan kekerasan apabila tindakan tersebut sampai melukai seseorang baik secara fisik maupun psikologis, bila yang melukai adalah pacar kamu maka ini bisa digolongkan tindak kekerasan dalam pacaran.  Tindakan melukai secara fisik misalnya dengan memukul, bersikap kasar, perkosaan dan lain – lain, sedangkan melukai secara psikologis misalnya bila pacarmu suka menghina kamu, selalu menilai kelebihan orang lain tanpa melihat kelebihan kamu, , cemburu yang berlebihan dan lain sebagainya.  Namun bentuk kekerasan yang paling sering terjadi adalah kekerasan seksual bisa berupa pelecehan seksual secara verbal maupun fisik, memaksa melakukan hubungan seks, dlsb.

Menghadapi kekerasan dalam pacaran seringkali lebih sulit bagi kita, karena anggapan bahwa orang pacaran pasti didasari perasaan cinta, simpati, sayang dan perasaan perasaan lain yang positif. Sehingga kalau pacar kita marah marah dan membentak atau menampar kita, kita pikir karena dia memang lagi capek, lagi kesel, bad mood atau mungkin karena kesalahan kita sendiri, sehingga dia marah. Hal klasik yang sering mucul dalam kasus kekerasan dalam pacaran adalah perasaan menyalahkan diri sendiri dan merasa “pantas” diperlakukan seperti itu. Pikiran seperti “ah mungkin karena saya memang kurang cantik, sehingga dia sebel”, atau “ mungkin karena saya kurang perhatian sama dia” , “ mungkin karena saya kurang sabar” dan lain lain, sehingga dia jadi “ketagihan” merendahkan dan melakukan terus kekerasan terhadap pasangannya.

Faktor pemicu kekerasan dalam pacaran

Pengaruh keluarga sangat besar dalam membentuk kepribadian seseorang.  Masalah – masalah emosional yang kurang diperhatikan oleh orang tua dapat memicu timbulnya permasalahan bagi individu yang bersangkutan di masa yang akan datang.  Misalkan saja sikap kejam dari orang tua, berbagai macam penolakan dari orang tua terhadap keberadaan anak, dan juga sikap disiplin yang diajarkan secara berlebihan.  Hal – hal semacam ini akan berpengaruh pada model peran ( role model ) yang dianut oleh anak tersebut pada masa dewasanya.  Bila model peran yang dipelajari sejak kanak – kanak tidak sesuai dengan model yang normal atau model standart, maka perilaku semacam kekerasan dalam pacaran inipun akan muncul. Banyak sekali bukti yang menunjukkan hubungan antara perilaku orangtua dengan kepribadian anak di kemudian hari. Rata rata pelaku kekerasan dalam rumah tangga pada masa kecilnya sering mendapat atau melihat perlakukan yang kasar dari orangtuanya, baik pada dirinya, saudaranya, atau pada ibunya. Walaupun secara logika dia membenci perilaku ayahnya, akan tetapi secara tidak sadar perilaku itu terinternalisasi dan muncul pada saat dia menghadapi konflik.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penerapan disiplin yang berbeda antara ayah dan ibu.  Perbedaan yang terlalu mencolok, misal ayah terlalu keras, sementara ibu terlalu lemah, akan mempengaruhi nilai – nilai yang dianut, kontrol diri dan perilaku yang akan ditampilkannya secara konsisten sepanjang hidupnya.

Lingkungan sekolah

Oleh masyarakat , sekolah dipandang sebagai tempat anak belajar bersosialisasi, dan memperoleh pendidikan dan ketrampilan untuk dapat hidup dengan baik di masyarakat.  Sayangnya yang kurang disadari adalah kenyataan bahwa di sekolah pulalah individu bersosialisasi dengan anak – anak lain yang berasal dari latar belakang yang beraneka.  Bila seseorang ini, tidak mampu menyesuaikan diri , maka akan muncul konflik dalam diri. Bila ia tidak mampu melakukan kontrol diri maka akan cenderung memicu perilaku agresif diantaranya berbentuk kekerasan dalam pacaran (KDP).
Hal hal yang lain seperti pengaruh media massa, TV atau Film juga dipandang memiliki sumbangan terhadap munculnya perilaku agresif terhadap pasangannya.

Hal yang khas yang sering muncul dalam kasus kasus kekerasan dalam pacaran adalah bahwa korban biasanya memang cenderung lemah, kurang percaya diri, dan sangat mencintai pasangannya. Apalagi karena sang pacar, setelah melakukan kekerasan (menampar, memukul, nonjok, dll) biasanya terus menunjukkan sikap menyesal, minta maaf, dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan dia lagi, dan bersikap manis kepada pasangannya. Pada saat inilah, karena si cewek sangat mencintainya, dan dia berharap sang pacar akan benar benar insaf, maka dia serta merta memaafkannya, dan hubungan diharapkan bisa berjalan lancar kembali. Padahal yang namanya kekerasan dalam pacaran ini seperti sesuatu yang berpola, ada siklusnya. Seseorang yang memang pada dasarnya punya kebiasaan bersikap kasar pada pasangan, akan ada kecenderungan untuk mengulanginya lagi, karena hal ini sudah menjadi bagian dari kepribadiannya, dan merupakan cara dia untuk menghadapi konflik atau masalah.

Apakah perilaku dia bisa bener bener berubah?

Bisa kalau memang dia mau menjalani sebuah “ terapi” . Terapinya tidak harus dengan psikolog
Atau psikiater, akan tetapi harus dengan kemauan yang tulus untuk merubah situasi, dan dengan bantuan pasangannya. Hal pertama yang dia harus pahami benar adalah sebab atau latar belakang dia berperilaku seperti itu. Apakah ada riwayat hubungan dengan orangtuanya yang buruk, atau hal hal lain yang berhubungan dengan tidakan kekerasan yang dialaminya pada saat dia kanak kanak? Riwayat tersebut dgunakan untuk mendasari pemahaman mengapa dia menggunakan cara menghadapi masalah (coping behavior) seperti itu, sehingga bisa memperkuat upaya dia untuk berubah. Selanjutnya dia perlu berlatih untuk menghadapi emosi, mengendalikannya sehingga tidak muncul dalam bentuk yang merusak dan merugikan diri sendiri dan pasangannya. Ada banyak latihan mengendalikan amarah/emosi, misalnya dengan Yoga, latihan pernafasan, dll.

Bagaimana kalau dia tidak bisa/tidak mau berubah?

YA, kalau dia tidak berubah juga, berarti keputusan ada pada pasangannya. Apakah mau mengambil resiko dengan terus berhubungan dengan orang seperti itu, atau segera ambil keputusan untuk meninggalkan dia dan cari orang lain yang lebih sehat mentalnya dan sayang pada kita. Kalau pacar kamu tipe cowok beginian, kamu memang harus pikir masak masak deh, apa memang bener dia pria yang kamu cinta? Karena percayalah tidak ada satu orang pun di dunia ini yang berhak menyakiti kamu, atau merasa punya alasan untuk berbuat kasar kepadamu walaupun dia itu pacar kamu yang kamu cintai setinggi langit. Jadi kalau hal ini menimpa kamu, kamu harus yakin bahwa hidupmu adalah milik kamu sendiri, dan keputusan untuk tetap menjalin hubungan sama dia tau tidak, semua tergantung pada dirimu, bukan karena kamu nggak pede, atau karena kamu dipaksa.

Ingatlah:
• Kekerasan terjadi bukan salah kamu
• Kamu tidak patut mendapat kekerasan
• Kamu tidak dapat mengubah perilaku kasar/perbuatan kekerasan seseorang
• Bertahan dengan kekerasan tidak akan menghentikan kekerasan
• Jika kamu tetap ingin bertahan, buatlah perencanaan yang membuat diri kamu aman dari kekerasan berikutnya

Kenalilah pacar kamu jika dia adalah pelaku kekerasan:

Tanda-tanda kalau pacar kamu adalah pelaku kekerasan:
– Dia sangat cemburu buta kepada kamu
– Ingin tahu keberadaan kamu setiap waktu
– Marah jika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman
– Menyalahkan kamu dan orang lain atas kesalahan dirinya
– Memperlakukan kamu dengan penuh kekerasan

Apa yang harus kita tahu dari pelaku kekerasan?
– Dia mencoba mengisolasimu dari keluarga dan teman-teman
– Dia menyangkal kebiasaannya melakukan kekerasan
– Dia mengontrol penuh perilakumu
– Dia menyalahkan korban
– Dia selalu mengurangi pertemuan kamu dan teman-teman serta keluarga kamu
– Dia kadangkala minim kepercayaan dirinya
– Dia kemungkinan besar pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya atau menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga

Tips aman kamu berpacaran :
– Janganlah berpacaran hanya berduaan dalam tempat yang sepi
– Hindarilah hubungan seksual sebelum menikah karena banyak merugikan perempuan
– Berani untuk menolak kemauan pelaku jika dia mengajak kamu berhubungan seksual
– Jangan sekali-kali percayakan ATM/Buku Tabungan kamu kepadanya
– Jangan percaya 100% pada ucapannya
– Lakukan visum et repertum di Rumah Sakit kalau luka kamu dikarenakan kekerasan
– Pelajari ilmu beladiri Self Defense For Women (Pertahanan Diri untuk Perempuan) untuk berjaga-jaga kalau kekerasan terjadi pada kamu

Ok teman-teman, jadi mulai sekarang berpacaranlah dengan cara yang sehat. Lebih baik menjomblo daripada kamu berpacaran tetapi jadi korban kekerasan. Buat kamu yang telah menjadi korban kekerasan dalam pacaran ini. Kamu bisa berkonsultasi dengan para psikolog di lembaga perempuan di antaranya:
1. Yayasan Pulih, Telpon: 021-78842580 / 021-9828639, Fax: 021-78842580
Hotline Konseling: 08881816860
2. Mitra Perempuan Telp/fax: 021-8291708 /
Hotline: 021-83790010.
3. Pusat Krisis Terpadu RSCM. Telp: 021-316 2261

Tenang aja biaya konsultasinya gratis koq! Jadi jangan ragu ya untuk datang berkonsultasi. Semoga gaya berpacaran mu sehat ya? Dan jauh dari kekerasan dalam pacaran. Lebih baik menjomblo deh daripada terikat dengan pacar yang suka melakukan tindak kekerasan kepadamu.

Ibu….

Aku lahir dari perut ibu..

(bukan kata org…memang betulKAN……)

Bila dahaga, yang susukan aku….ibu
Bila lapar, yang menyuapi aku…..ibu
Bila sendirian, yang selalu di sampingku.. ..ibu
Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut….ibu
Bila bangun tidur, aku cari….ibu
Bila nangis, orang pertama yang datang ….ibu
Bila ingin bermanja, aku dekati….ibu
Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah….ibu
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya…ibu
Bila nakal, yang memarahi aku…ibu
Bila merajuk, yang membujukku cuma….ibu
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah….ibu
Bila takut, yang menenangkan aku….ibu
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk….ibu
Aku selalu teringatkan ….ibu
Bila sedih, aku mesti telepon….ibu
Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu….ibu
Bila marah.. aku suka meluahkannya pada…ibu
Bila takut, aku selalu panggil… ibu
Bila sakit, orang paling risau adalah….ibu
Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga….ibu
Bila buat masalah, yang lebih dulu memarahi aku….ibu
Bila aku ada masalah, yang paling risau….ibu
Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni.. ibu
Yang selalu masak makanan kegemaranku. …ibu
Kalau pulang ke kampung, yang selalu memberi bekal…..ibu
Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku….ibu
Yang selalu berkirim surat dengan aku…ibu
Yang selalu memuji aku….ibu
Yang selalu menasihati aku….ibu
Bila ingin menikah..Orang pertama aku datangi dan minta
persetujuan…..ibu

Aku ada pasangan hidup sendiri….
Bila senang, aku cari….pasanganku
Bila sedih, aku cari….ibu
Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada….pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada….ibu
Bila bahagia, aku peluk erat….pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat…..ibuku
Bila ingin berlibur, aku bawa….pasanganku
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah….ibu

Bila sambut hari ibu…aku cuma dapat ucapkan “Selamat Hari Ibu”
Selalu.. aku ingat pasanganku
Selalu… ibu ingat aku
Setiap saat… aku akan telepon pasanganku
Entah kapan… aku ingin teleponibu
Selalu…aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan… aku ingin belikan hadiah untuk ibu
Renungkan:
“Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja… masih ingatkah kau pada ibu
tidak banyak yang ibu inginkan… hanya dengan menyapa ibupun cukuplah”.

Berderai air mata jika kita mendengarnya……..
Tapi kalau ibu sudah tiada……….
IBUUUU…RINDU IBU…. RINDU SEKALI….
Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya….
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya….
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tiduribunya…..
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya…… .
Berapa banyak yang sanggup membuang belatung dan membersihkan luka kudis ibunya….
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya…..

9 Cara Menuju Kaya/Sukses

1. TIDAK PAMER
Jika anda selalu terpengaruh gaya hidup yang serba serbi seperti gonta ganti
mobil, gadget, dll tanpa perhitungan yg matang, berarti anda bukanlah org kaya
dan tidak berbakat kaya. Mobil atau jenis gadget lain nilainya turun 30% dari
awal beli. Dan bisa di kategorikan non aset. Milyuner dimana2 terkenal krn 3
prinsip yaitu hati-hati, hemat, dan tidak boros. Jadi lebih baik kita memilih
kebebasan finansial daripada status sosial.

2. TAHU MOMEN KPN BELI KPN JUAL
Tahu kpn saatnya berinvestasi dan menjual untuk di jadikan aset yang bernilai
lebih

3. TAHU TEKNIK INVESTASI
Investasi adalah sebuah siklus, bukan garis linear. Saat ekonomi baik, terjadi
pembangunan besar2an di seluruh dunia, ini saat yg tepat menjual properti.
Pegang uang kontan, tukar ke jenis investasi lain, misalnya emas batangan. Saat
ekonomi memburuk, suram, kredit macet, duit ketat, bank enggan mengucurkan
kredit, developer sulit menjual propertinya, ini saat yg tepat untuk belanja
besar2an.

4. MENGEMBANGKAN DIRI
Tahu situasi bisnis dan selalu belajar

5. TAHU MASALAH EKONOMI MAKRO
Inilah sedihnya hidup di negara berkembang, di mana belanja negara lazim di
bayar dgn uang baru. Duit yg baru keluar dari bank memang wangi, biasa kita cium
dgn ganas sebelum di berikan ke tangan org lain. Tapi itu adalah bencana karena
kalau peredaran uang tidak di kendalikan maka memunculkan persoalan serius
seperti inflansi dan melonjaknya harga barang.

6. MEMAKSA ANAK MANDIRI
Kata orang, inilah sebab musabab kenapa kebanyakan anak2 orang kaya gagal
meneruskan usaha atau kejayaan orang tuanya. Dan mengapa harta generasi pertama
jarang bertahan usai generasi ketiga. Sebab, beda dengan orang tuanya yang
mengumpulkan rupiah demi rupiah, kebanyakan justru anak2nya di beri pameran
kemewahan di sekelilingnya. Jadi mereka “taken for granted” bahwa
segala sesuatunya tidak perlu perjuangan lagi. Sekali anak keluar rumah baik itu
sekolah atau sudah bekerja sendiri, didik serta batasi pemberian uang. Jangan
anak sudah bisa bekerja masih saja di supply uang. Hal ini membuat anak tidak
bisa kreatif serta mengganggap remeh lingkungan sekitar krn masih ada orang tua
yang bisa di andalkan. Mental baja dan pejuang perlu di pupuk dari dini, bukan
turun dari langit.

7. PAHAM JENIS-JENIS INVESTASI
8. BELI MURAH JUAL MAHAL
9. TIDAK RAKUS
Hati2 dengan segala sesuatu yang “too good to be true”. Segala
sesuatu hal harus hati2. Jika terjadi inflasi 10% per tahun, kita sudah cukup
puas dengan return 20-25% per tahun asalkan konstan di bandingkan investasi
dengan keuntungan 100% yang biasanya berakhir tragis. Perlu di ingat juga,
setiap investasi pasti ada resiko.

dari sebuah milis

Pemimpin = no sigh

Semalam qu liat acara di teve, acara Talk show, cuma gak taw pambahasan masalah apa, coz gak ngikutin dari awal. Dari pertengahan acara, acara belum selesai sudah merasa ngantuk dahsyat.
Dalam acara itu ada nara sumber yang mengatakan bahwa pemimpin yang baik itu tidak boleh mengeluh (sigh). Menurut penjelasanny, jika seorang pemimpin mengeluh, nanti bawahannya akan mengeluh ke siapa. Jadi menurut nara sumber tersebut, pemimpin tidak boleh mengeluh.
Namun kalau ditinjau lagi, namanya pemimpin itu apapun jabatannya, bisa bos di kantor, manager, seorang suami atau apalah posisinya, yang pasti dia bertugas untuk memimpin individu ataupun kelompok, dia juga adalah manusia ciptaan tuhan yang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan sama seperti yang di pimpin olehnya. Jadi menurut saya, bolehlah pemimpin itu mengeluhkan sesuatu, hanya saja pada tempatnya. Boleh saja bertukar pendapat ataupun sharing, hanya saja tepat pada sasaran. (maxudnya apa yah.. :D)
Hayooo, any sanggahan…???
🙂

story of orphan from china

True Story !!!

Yu Yuan Gadis Kecil Berhati Malaikat, yang berjuang hidup dari Leukimia Ganas. Setelah merasa tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela melepaskan segala-galanya
dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang masih punya harapan. Sungguh .. tak abis kata2 untuk Yu Yuan. Terima kasih telah memberikan contoh mulia kepada
kami…

Kisah ini tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu
dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah “saya pernah datang dan saya
sangat penurut”. Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan
orang Chinese seluruh dunia. Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi
kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.

Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat
tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya.
Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya.

Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya
menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.

Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan
saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “saya makan apa, maka kamu juga ikut
apa yang saya makan”. Kemudian, papanya memberikan dia nama Yu Yan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi
makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat
patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat
pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh
dewasa.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak
nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua,
sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut
dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.

Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya
yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi
di sekolahnya di ceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.

Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia
dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia
menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan
tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah dan tidak
mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa.

Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi
hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah
baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang
keluar dari hidung Yu Yuan.

Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas.
Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang.
Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul
sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam
waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.

Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air
mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. “Papa saya ingin mati”.

Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati”. “Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata
nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”

Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan
tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri.

Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin
memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: “Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat foto ini”. Hari kedua,
papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu
rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto.
Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak
bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan
seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.

Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang
anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak
kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi
anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik
kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan, tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada
untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman
di-email bahkan menulis: “Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah.
Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.”

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat
jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah
pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter
yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali
muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya,
tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah
mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perempuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget,
dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, “Anak yang baik”. Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh
kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi
dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih
dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.

Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan
jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.

Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: “Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut.
Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati”. Yu Yuan kemudia berkata : “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati”.
Wartawan itupun menjawab, “Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik”. Yu yuan dari bawah bantal
tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante ini adalah surat wasiat saya.”

Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak
yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian,
dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.

Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini
adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,……. Dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini
telah memperhatikan dia lewat surat kabar. “Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan
ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada
orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh”. Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.

Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir
satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie
instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat
dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis.

Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya
meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia
lain.

Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan
bunga yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah
kedua sayapmu. Terbanglah……………” demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian
Yu Yuan. Mereka adalah papa-mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan
demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30 nov
1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima
kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan
dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari
keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun
terlukis diraut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan, kamu pasti sedang melihat kami diatas
sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.

Kesimpulan:

Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat
sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan Dunia.

Walaupun hidup serba kekurangan, Dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat
sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan
pribadi seorang Pengasih.

Peace & Love

dari sebuah milis

DO I MARRY THE RIGHT PERSON?

“Apakah saya menikah dengan orang
yang tepat”
Dalam sebuah seminar rumah tangga,
seseorang audience tiba-tiba
melontarkan pertanyaan yang sangat
lumrah, “bagaimana saya tahu
kalo saya menikah dengan orang yang
tepat?”
Saya melihat ada seorang lelaki
bertubuh besar duduk di
sebelahnya,jadi saya menjawab “Ya..
tergantung. Apakah pria disebelah
anda itu suami anda?”
Dengan sangat serius dia balik
bertanya “Bagaimana anda tahu?!”
“Biarkan saya jawab pertanyaan yang
sangat membebani ini.”

Inilah jawabannya!

SETIAP ikatan memiliki siklus. Pada
saat-saat awal sebuah
hubungan, anda merasakan jatuh cinta
dengan pasangan anda. Telpon darinya
selalu ditunggu-tunggu, begitu
merindukan belaian sayangnya, dan
begitu menyukai perubahan
sikap-sikapnya yang bersemangat,
begitu
menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah
hal yang sulit. Jatuh cinta
merupakan hal yang sangat alami dan
pengalaman yang begitu
spontan.Ngga perlu berbuat apapun.
Makanya dikatakan “jatuh” cinta!

Orang yang sedang kasmaran kadang
mengatakan “aku mabuk cinta”
Bayangkan eksprisi tersebut!
Seakan-akan anda sedang berdiri
tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba
sesuatu datang dan terjadi begitu
saja pada anda.

Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang
pasif dan spontan. Tapi?
Setelah beberapa tahun perkawinan,
gempita cinta itu pun akan pudar..
perubahan ini merupakan siklus
alamiah dan terjadi pada SEMUA
ikatan.

Perlahan tapi pasti.. telpon darinya
menjadi hal yang merepotkan,
belaiannya ngga selalu diharapkan dan
sikap-sikapnya yang
besemangat bukannya jadi hal yang
manis, tapi malah nambahin penat yang
ada..

Gejala-gejala pada tahapan ini
bervariasi pada masing-masing
individu, namun bila anda memikirkan
tentang rumah tangga anda,
anda akan mendapati perbedaaan yang
dramatis antara tahap awal ikatan,
pada saat anda jatuh cinta, dengan
kepenatan-kepenatan bahkan
kemarahan pada tahapan-tahapan
selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan
“Did I marry the right person?”
mulai muncul, baik dari anda atau
dari pasangan anda, atau dari
keduanya.. Nah Lho!
Dan ketika anda maupun pasangan anda
mencoba merefleksikan eforia
cinta yang pernah terjadi.. anda
mungkin mulai berhasrat
menyelami euforia-euforia cinta itu
dengan orang lain.

Dan ketika pernikahan itu akhirnya
kandas? Masing-masing sibuk
menyalahkan pasangannya atas
ketidakbahagiaan itu dan mencari
pelampiasan diluar. Berbagai macam
cara, bentuk dan ukuran untuk
pelampiasan ini. Mengingkari
kesetiaan merupakan hal yang paling
jelas.

Sebagian orang memilih untuk
menyibukan diri dengan pekerjaannya,
hobinya, pertemanannya, nonton
TVsampe TVnya bosen ditonton,
ataupun hal-hal yang menyolok
lainnya.

Tapi tau ngga?! Bahwa jawaban atas
dilema ini ngga ada diluar,
justru jawaban ini hanya ada di dalam
pernikahan itu sendiri.

Selingkuh?? Ya mungkin itu
jawabannya. Saya ngga mengatakan kalo
anda ngga boleh ataupun ngga bisa
selingkuh, Anda bisa! Bisa saja
ataupun boleh saja anda selingkuh,
dan pada saat itu anda akan
merasa lebih baik. Tapi itu bersifat
temporer, dan setelah
beberapa tahun anda akan mengalami
kondisi yang sama (seperti sebelumnya
pada perkawinan anda).

Perselingkuhan yang dilakukan sama
dengan proses berpacaran yang
pernah anda lakukan dengan pasangan
anda, penuh gairah. Tetapi,
seandainya proses itu dilanjutkan,
maka anda akan mendapati
keadaan yang sama dengan pernikahan
anda sekarang. Itu adalah siklus…
Karena.. (pahamilah dengan seksama
hal ini) .

KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH
MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN
KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR
MENCINTAI ORANG YANG ANDA
TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun
pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja
terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta
yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari
ke hari.

Benar juga ungkapan “diperbudak
cinta”
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha,
dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu
butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS
DILAKUKAN agar rumah tangga berjalan
dengan baik .

Jangan membuat kesalahan untuk hal
yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa
dilakukan (dengan ataupun
tanpa pasangan anda) agar rumah
tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada
ilmu fisika (seperti gaya
Grafitasi), dalam suatu ikatan rumah
tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat
dan olahraga yang benar dapat
membuat tubuh kita lebih kuat,
beberapa kebiasaan dalam hubungan
rumah tangga juga DAPAT membuat rumah
tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan reaksi sebab akibat.
Jika kita tahu dan mau menerapkan
hukum-hukum tersebut, tentulah
kita bisa “MEMBUAT” cinta bukan
“JATUH”.

Karena cinta dalam pernikahan
sesungguhnya merupakan sebuah
KEPUTUSAN, dan bukan cuma PERASAAN..!
jika ia sebuah cinta…..ia tidak
mendengar…
namun senantiasa bergetar….

jika ia sebuah cinta…..ia tidak
buta..
namun senantiasa melihat dan merasa..

jika ia sebuah cinta….. ia tidak
menyiksa..
namun senantiasa menguji..

jika ia sebuah cinta….. ia tidak
memaksa..
namun senantiasa berusaha..

jika ia sebuah cinta….. ia tidak
cantik..
namun senantiasa menarik..

jika ia sebuah cinta….. ia tidak
datang dengan kata-kata..
namun senantiasa menghampiri dengan
hati..

jika ia sebuah cinta….. ia tidak
terucap dengan kata..
namun senantiasa hadir dengan sinar
mata..

jika ia sebuah cinta….. ia tidak
hanya berjanji..
namun senantiasa mencoba memenangi..

jika ia sebuah cinta….. ia mungkin
tidak suci..
namun senantiasa tulus..

jika ia sebuah cinta….. ia tidak
hadir karena permintaan..
namun hadir karena ketentuan…

jika ia sebuah cinta….. ia tidak
hadir dengan kekayaan dan
kebendaan…namun hadir karena
pengorbanan dan kesetiaan..

Cintailah pasangan anda, seperti anda
ingin dicintai olehnya
Setialah pada pasangan anda, seperti
anda ingin mendapatkan
kesetiannya. ….

Smiling

Bagus wat d baca niyh…

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama “Smiling”.. Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald’s yang berada di sekitar kampus… Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering…! Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.
Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu “bau badan kotor” yang cukup menyengat, dan… tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil…! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali…..
Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang “tersenyum” kearah saya….
Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam… tapi juga memancarkan
kasih sayang…! Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima ‘kehadirannya’ ditempat itu… Ia menyapa “Good day..!” sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya ‘tugas’ yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah “penolong”nya. Saya merasa sangat prihatin.. setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka…,dan kami bertiga tiba-2 saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan… Lelaki bermata biru segera memesan “Kopi saja, satu cangkir… Nona !” Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba-2 saja saya diserang oleh rasa iba… membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu-2 lainnya, yang hamper semuanya…sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya…, dan pasti juga melihat semua ‘tindakan’ saya…

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum… dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki
itu untuk beristirahat. .. saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap.. “makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua….”

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2… dan dia hanya mampu berkata “Terima kasih banyak, nyonya….”
Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata… “Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian….”
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu….

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka… dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata… “Sekarang saya tahu, kenapa
Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku…, yang pasti, untuk memberikan ‘keteduhan’ bagi diriku dan anak-2ku…! ” Kami saling berpegangan tangan beberapa saat…… dan saat itu kami benar-2 bersyukur dan menyadari,bahwa hanya karena ‘bisikanNYA’ lah kami telah mampu memanfaatkan ‘kesempatan’ .. untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya… mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin ‘berjabat tangan’ dengan kami… Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap.. “tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini…, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan
tadi kepada kami…” Saya hanya bisa berucap “terimakasih” sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada ‘magnit’ yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami…! Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 ‘tindakan’ yang tidak pernah
terpikir oleh saya dan sekaligus merupakan ‘hidayah’ bagi saya…, maupun bagi orang-2 yang ada disekitar saya saat itu. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa ‘kasih sayang’ Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali…!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan ‘cerita’ ini ditangan saya. Saya menyerahkan ‘paper’ saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, “Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?” dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca…. para siswapun
mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi… Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya… membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya
.. “Tersenyumlah dengan ‘HATImu’, dan kau akan mengetahui betapa ‘dahsyat’ dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu…”

Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah ‘menggunakan’ diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald’s, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus… dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu : “PENERIMAAN TANPA SYARAT”.

Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara…. MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA
MILIKI…, bukannya… MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA,… DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA…!

Catatan Seorang pramugrari

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung
dengan perusahaan
penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang
mengesankan, setiap hari hanya
melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.

Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat
perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.

Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking,
penumpang sangat penuh pada hari
ini.

Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah
karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang
berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya
ialah zaman sekarang
sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik
pesawat.

Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika
melewati baris ke 20, saya
melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku
ditempat duduknya dengan
memangku karung tua bagaikan patung.

Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan
menolak, kami hendak
membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak
olehnya, lalu kami
membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat
dia duduk dengan tegang
ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.

Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit,
dengan suara kecil dia
mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh
bergerak sembarangan,
takut merusak barang didalam pesawat.

Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan
menyuruh seorang pramugara
mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami
melihat dia melirik ke
penumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami
meletakan segelas minuman
teh dimeja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia
mengatakan tidak usah,
tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini
dengan spontan dari sakunya
dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami
menjelaskan kepadanya minumannya
gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju
bandara, merasa haus dan meminta
air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak
diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya
perjalanan dari desa dia
berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang
dibawa sangat sedikit,
hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun
kebanyakan ditolak dan
dianggap sebagai pengemis.

Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang
meminum secangkir teh, kami
menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.

Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik,
putra sulung sudah bekerja di
kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. anak sulung
yang bekerja di kota
menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua
orang tua tersebut tidak
biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua
tersebut hendak menjenguk
putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut
naik mobil begitu jauh,
sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya
bersama-sama ke Peking, tetapi
ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat
mahal dia bersikeras dapat
pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.

Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya,
ketika melewati pemeriksaan
keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi
tetapi dia bersikeras
membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan
hancur dan anaknya tidak
suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakkan
karung tersebut di atas
bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan
karung tersebut.

Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu
membalas dengan ucapan
terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami
mengetahui sesungguhnya dia
sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia
menanyakan saya apakah ada
kantongan kecil? dan meminta saya meletakan makanannya di kantong tersebut.
Dia mengatakan bahwa dia
belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan
tersebut untuk anaknya,
kami semua sangat kaget.

Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata
seorang desa menjadi begitu
berharga.

Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan
terharu kami mengumpulkan
makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh
didalam suatu kantongan
yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia
menolak pemberian kami, dia
hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang
bukan miliknya sendiri,
perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi
pelajaran berharga bagi
saya.

Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa
menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang
terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat,
sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya
lupakan seumur hidup saya,
yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan
bertubi-tubi, dia mengatakan
bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami di desa
hanya makan sehari sekali
dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu
enak, hari ini kalian tidak
memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya
tidak tahu bagaimana
mengucapkan terima kasih kepada kalian.
Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia
mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh
seseorang anggota yang
bekerja dilapangan membantunya keluar dari
lapangan terbang.

Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah
saya jumpai, yang banyak
tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang
yang menyembah kami, kami
hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang
kami berikan, hanya
menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun
tersebut sampai menyembah
kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi
kering dan menahan lapar
menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima
makanan yang bukan
bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi
pengalaman yang sangat
berharga buat saya dimasa datang yaitu jangan memandang orang dari
penampilan luar tetapi harus
tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat..

dari milis